
5 Alasan Merayakan Maulid Nabi
Merayakan Maulid bukanlah bentuk bid‘ah tercela, melainkan sarana untuk menghidupkan nilai-nilai Islam yang luhur. Selama diisi dengan amalan baik dan sesuai tuntunan syariat, Maulid justru
Badan Koordinasi Nasional (BAKORNAS) Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI)
Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI)
Se-Indonesia
Se-Indonesia
Dakwah Mahasiswa
LDMI
Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI) adalah lembaga strategis dalam HMI yang fokus pada gerakan dakwah di kalangan mahasiswa. LDMI hadir sebagai ruang pembinaan spiritual dan intelektual, sekaligus menjadi ujung tombak dakwah kampus yang progresif dan kontekstual. Di tengah derasnya arus sekularisme dan tantangan ideologis di kampus, LDMI berperan membentuk kader yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kokoh secara keislaman.
LDMI bukan sekadar tempat kajian rutin, tapi juga laboratorium kaderisasi ideologis. Melalui program seperti mentoring, halaqah, kajian tematik, hingga pelatihan dai muda, LDMI menciptakan ruang bertumbuh bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan akademik dan sosial. Dakwah yang dikembangkan pun tidak kaku—LDMI mendorong pendekatan yang inklusif, adaptif terhadap zaman, dan responsif terhadap isu-isu kemanusiaan dan kebangsaan.
Di era digital dan disrupsi informasi saat ini, LDMI juga mulai merambah platform media sosial untuk menyuarakan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Melalui konten edukatif, narasi dakwah yang segar, dan kolaborasi lintas bidang, LDMI membuktikan bahwa dakwah bukan hal konservatif melainkan gerakan dinamis yang mampu menjawab tantangan zaman. LDMI adalah wajah dakwah kampus yang tetap relevan dan dibutuhkan hari ini.
Untuk membina generasi mahasiswa muslim yang berintegritas, cerdas, inovatif, dan berdedikasi dengan menjadikan masjid sebagai pusat peradaban, pemberdayaan, dan aktivisme Islam.
Back to Reality adalah panggilan untuk mengembalikan ruh perjuangan dakwah ke akar yang paling nyata dan membumi. LDMI sebagai lembaga dakwah kampus memiliki tanggung jawab ideologis dan strategis dalam membina kader HMI agar tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan. Dalam era disrupsi digital, pragmatisme gerakan, dan krisis spiritual mahasiswa, LDMI perlu kembali ke realitas peran utamanya: membina, mencerdaskan, dan menggerakkan. Blueprint “Back to Reality” adalah ajakan untuk kembali ke medan nyata perjuangan—dakwah yang tidak hanya sebatas wacana, tetapi hadir secara konkret di masjid, kampus, media, dan masyarakat.
Mendorong kader menjadi dai intelektual dan mampu meneliti, menganalisis, dan menawarkan narasi Islam yang ilmiah dan kontekstual
Menegaskan kembali peran masjid sebagai pusat peradaban dan ruang kaderisasi spiritual yang harus dihidupkan kembali—bukan hanya tempat ibadah, tapi juga tempat belajar, berdiskusi, dan membangun solidaritas.
Membuka ruang baru bagi dakwah yang adaptif: menggunakan media digital, desain kreatif, kolaborasi lintas bidang, serta jejaring dakwah kampus dan komunitas.
Direktur Umum
Direktur Administrasi
Direktur Keuangan
Dukung kegiatan LDMI dalam menyebarkan dakwah dan syiar Islam melalui program-program kami

Merayakan Maulid bukanlah bentuk bid‘ah tercela, melainkan sarana untuk menghidupkan nilai-nilai Islam yang luhur. Selama diisi dengan amalan baik dan sesuai tuntunan syariat, Maulid justru

Dakwah bukan sekadar transfer pengetahuan agama, melainkan proses yang mengubah cara berpikir, membentuk sikap, dan menata struktur sosial menuju keadilan, keberdayaan, dan kemaslahatan.

Dalam memperingati kemerdekaan yang penting adalah peringatan terhadap suatu tekad, membebaskan diri sebagai bangsa yang merdeka, baik dari segi politik, budaya, ekonomi dan lain-lain.

Menulis secara terus-menerus, bahkan ketika tidak ada yang membaca, adalah bentuk keimanan terhadap nilai intrinsik dari kebenaran. Menulis dari pinggiran berarti menanam benih di tanah yang keras, dengan harapan bahwa suatu saat pohon itu akan tumbuh, bahkan jika kita sendiri tidak sempat berteduh di bawahnya.

“Kisah perahu nelayan hari ini adalah refleksi lebih luas tentang bagaimana dunia maritim menjadi laboratorium kecil dari pertarungan geopolitik sumber daya, inovasi teknologi, dan resistensi komunitas akar rumput.”

“Palestina adalah proyek awal Inggris yang kemudian dilanjutkan Amerika. Tujuannya menjaga kendali sumber daya, terutama minyak, lewat penciptaan ketegangan yang tak pernah selesai.”